Sudah pagi ternyata, tapi sulit menidurkan raga ini. Penglihatan sudah mulai buram sedari tadi, tapi entah kenapa sulit untuk terpejam. Setelah dua jam duduk tiada arti, hanya halaman kosong ini yang bisa terisi. Yah lumayanlah pikiran ini berkata, setidaknya menjadi ada arti. Gelisah ini tidak mau pergi, bahkan beranjak pun sulit. Sempat bertanya, ada apa. Tapi diri ini mengelak, selalu mengatakan segalanya baik-baik saja. Kalau boleh meminta, mati rasa sepertinya jauh lebih baik. Merasa seperti orang bodoh, sungguh. Hanya sejenak berpikir, apakah segala sesuatu ini sungguh sangat penting untuk dipikirkan? Atau hanya sebatas pemberi rasa senang? Semacam rokok atau ganja mungkin? Mungkin saja. Kembali lagi mempertimbangkan seberapa penting hal ini dan seberapa jauh ini mempengaruhi hidup? Lelah ini semakin terasa ketika semuanya menjadi jelas, jelas sejelas-jelasnya. Bahkan sangat jelas, sampai indera penglihat ini tidak dapat merasakannya lagi. Luar biasa ternyata efek kisah in...
Father somehow very fond of all his children, even those like me.