Langsung ke konten utama

bukan lagi

Aku dapati diriku sekarang sedang angkuh, sombong. tak terbendung, cenderung mati.
terlalu sombong untuk hidup mengandalkan diri sendiri tanpa menghiraukan yang lain, misalnya Dia.
Aku terlalu takut menghadapi masa-masa ke depan, terlalu lemah untuk berjalan lebih jauh.
sepertinya aku sudah meninggalkanNya, aku sedang tidak lagi menapaki bekas tapak kakiNya, seperti menghindar, menjauh, dan berjalan mundur. Padahal waktu berjalan maju, jadi tidak seimbang.
Melihat orang lain tersenyum menikmati hari-hari bersamaNya, bersama-sama orang yang mereka sayangi.
Aku? terlalu sulit untuk menikmati itu. memang aku berada di tempat itu bersama orang-orang yang ku sayangi, tapi tawar.
Terlalu menuntut dan banyak mengeluh, kenapa tidak seperti ini? kenapa tidak seperti itu?
Mungkin kau bilang aku lemah, aku terlalu menghayati, aku terlalu perasa, atau apalah hal lain yang kalian katakan.Tapi ya, aku lemah.
Bukan berlebih atau melebihkan.Tapi terkadang cerita itu, kisah itu mengingatkanku pada satu hal yang aku alami dan aku bisa meluapkan hal itu dengan tangisan.
Bukan aku sengaja, tapi jangan samakan apa yang aku rasakan dengan apa yang kau rasakan.
Rasa kita pasti berbeda.
Mungkin kau kuat untuk menyimpan itu, tapi kekuatanku untuk membendungnya mulai runtuh. Aku tak sekuat dulu lagi.


ditulis tanggal 07 Jan 2014
#latepost R.H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah kau mengasihiKu?

Pernahkah kau coba mengarungi lautan luas yang tak terjaga? seperti Aku mendaki Golgota, bersimbah peluh bercampur darah. semuanya Kuperbuat bagimu karena Ku sangat mengasihimu. sekarang Kuberi kuasa padamu, tuk sampaikan berita kasihKu Banyak jiwa dalam kegelapan berikan t'rang kepadanya Jangan takut dan janganlah ragu Kusertamu hingga akhir zaman kini Kudatang lagi padamu ingin Kubertanya kepadamu Apakah kau mengasihiKu, lebih dari segalanya? tau lagu ini itu pas Retreat Pengurus di Anyer. pertama kali denger lagu ini kurang ngerti, setelah berkali-kali dinyanyiin baru ngerti, lagu ini maksudnya Tuhan yang bicara, Tuhan yang bertanya apakah kita mengasihi Allah lebih dari segalanya. lagu ini nguatin banget untuk ngejalanin kepengurusan setahun ke depan " Jangan  takut dan janganlah ragu, Kusertamu hingga akhir zaman" iya buat apa takut, buat apa ragu kalo emang jalannya bareng sama Tuhan, Tuhan yang sertai dan Tuhan yang setia. Semua...

Ambil aku melayani Engkau

Musim tuai ladang pun menguning yang bekerja sangatlah sedikit anug'rah dan kesempatan terindah jangan tunda, sekaranglah waktunya O Tuhanku celikkan mataku melihat ladang pelayananMu rendah hati, rela 'tuk pikul salib memb'rikan yang terbaik bagiMu Jangan biarkan hidupku berkarat tak berguna, hanya penyesalan bakar hatiku selalu berkobar ku mau setia melayani Engkau keinget lagu ini terus dari tadi pagi, akhirnya ketemu juga judulnya dan teks lengkapnya di BLP dan nemu video coverannya senior (lagi-lagi bang Andi dkk) cukup membantu mereka memang :D Lagi nikmatin banget sih isi dari lagu ini, lagi banyak ladang yang mulai menguning dan harus di tuai, tapi pekerja hanya sedikit. Tuhan udah kasih kesempatan dan waktu terindah, kenapa harus tunda? Masih buta? Masih gamau rela pikul salib? Gamau ngasih yang terbaik? Itu sih sebenernya pertanyaan tepatnya. Inget lagu ini, inget gimana teladan Yesus melayani sih, berjuang habis-habisan. M...

Aku bukan dia yang dulu lagi

Kau sudah tak sama Seperti pertama kali kau ku kenal Kau berbeda Sikap, tingkah, dan lakumu Kau berubah Aku tak lagi mengenal dirimu Kau siapa yang sekarang berdiam didalam sana Kalau aku boleh jujur Aku merindukanmu yang lama Apakah kau sesuatu yang dibentuk untuk menutupi yang lama Apa peranmu sekarang Sebagai perisai atau topeng Apakah kau baik-baik saja Hai diriku.. -25 Mei 17-