Dua hari saja cukup membuatku tersadar apa yang sedang terjadi.
Hari pertama, hanya merasa bosan, sedang tidak tahu arah, dan apa yang ingin dikerjakan. Handphone dan headset yang menemaniku di siang hari itu setelah pulang kuliah. Entah, pusing saja kurasa. Dan satu-satunya hal yang bisa kuandalkan adalah mendengar musik.
Entah kenapa musik selalu jadi salah satu sarana menghilangkan penat, ditambah dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan suara keras. Teriakan marah, bosan, letih sepertinya keluar dengan sendirinya dengan menyanyikan tiap lagu tersebut.
Hari pertama, aku belum tau apa yang sedang terjadi. Hari itu aku mengerjakan banyak hal yang mereka (Lena, Maria, Ria) katakan aku aneh, aku sedang tidak pada tempatku. "Alay" begitulah mereka katakan.
Selesai hari pertama, masuk ke hari ke dua. Masih hal yang sama, aku lagi-lagi mengisengi mereka, terutama Lena (di hari itu).
Entah, tapi seakan-akan aku sedang mencari perhatian mereka, ada sesuatu yang aku butuhkan hari itu. Sampai akhirnya sore pada hari itu kami berangkat untuk Ibadah, ada alumni yang berangkat bersama kami (berempat). Di angkutan itu, lagi-lagi aku mengerjakan hal-hal yang menurut mereka aku masih aneh. Aku membuat lelucon dan tertawa sepuas-puasnya (lagi-lagi seperti mencari perhatian)
Sampai seorang teman menyeletuk "lu kenapa sih rin dari kemaren? alay" dan alumni yang bersama kami itupun menyeletuk "lagi kangen sama orang kali" (tidak sama, tapi intinya ini).
Oke, sampailah kami di tempat Ibadah. Dan kata-kata si alumni tersebut masih terngiang-ngiang dan aku pikirkan. Apa benar? Memang iya?
Dan aku mengakuinya pada diriku sendiri, benar. Aku mendapati diriku sedang merindu. Mengingat beberapa hari sebelum dua hari itu apa yang ingin aku lihat, tidak kunjung terlihat. Akhirnya sepulang dari Ibadah tersebut, aku mengajak seorang teman untuk menemaniku untuk makan (sambil menceritakan yang tadi pastinya). Hari ini aku tau apa yang terjadi, pikirku.
Dan satu respon darinya yang masih kuingat "Wajar ko rin rindu itu karena lu ada rasa, ga ada salahnya ko lu menghargai perasaan lu dengan nanya kabar"
Terimakasih untuk rasa rindu :)
Hari pertama, hanya merasa bosan, sedang tidak tahu arah, dan apa yang ingin dikerjakan. Handphone dan headset yang menemaniku di siang hari itu setelah pulang kuliah. Entah, pusing saja kurasa. Dan satu-satunya hal yang bisa kuandalkan adalah mendengar musik.
Entah kenapa musik selalu jadi salah satu sarana menghilangkan penat, ditambah dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan suara keras. Teriakan marah, bosan, letih sepertinya keluar dengan sendirinya dengan menyanyikan tiap lagu tersebut.
Hari pertama, aku belum tau apa yang sedang terjadi. Hari itu aku mengerjakan banyak hal yang mereka (Lena, Maria, Ria) katakan aku aneh, aku sedang tidak pada tempatku. "Alay" begitulah mereka katakan.
Selesai hari pertama, masuk ke hari ke dua. Masih hal yang sama, aku lagi-lagi mengisengi mereka, terutama Lena (di hari itu).
Entah, tapi seakan-akan aku sedang mencari perhatian mereka, ada sesuatu yang aku butuhkan hari itu. Sampai akhirnya sore pada hari itu kami berangkat untuk Ibadah, ada alumni yang berangkat bersama kami (berempat). Di angkutan itu, lagi-lagi aku mengerjakan hal-hal yang menurut mereka aku masih aneh. Aku membuat lelucon dan tertawa sepuas-puasnya (lagi-lagi seperti mencari perhatian)
Sampai seorang teman menyeletuk "lu kenapa sih rin dari kemaren? alay" dan alumni yang bersama kami itupun menyeletuk "lagi kangen sama orang kali" (tidak sama, tapi intinya ini).
Oke, sampailah kami di tempat Ibadah. Dan kata-kata si alumni tersebut masih terngiang-ngiang dan aku pikirkan. Apa benar? Memang iya?
Dan aku mengakuinya pada diriku sendiri, benar. Aku mendapati diriku sedang merindu. Mengingat beberapa hari sebelum dua hari itu apa yang ingin aku lihat, tidak kunjung terlihat. Akhirnya sepulang dari Ibadah tersebut, aku mengajak seorang teman untuk menemaniku untuk makan (sambil menceritakan yang tadi pastinya). Hari ini aku tau apa yang terjadi, pikirku.
Dan satu respon darinya yang masih kuingat "Wajar ko rin rindu itu karena lu ada rasa, ga ada salahnya ko lu menghargai perasaan lu dengan nanya kabar"
Terimakasih untuk rasa rindu :)
Komentar
Posting Komentar