Langsung ke konten utama

Merindu

Dua hari saja cukup membuatku tersadar apa yang sedang terjadi.
Hari pertama, hanya merasa bosan, sedang tidak tahu arah, dan apa yang ingin dikerjakan. Handphone dan headset yang menemaniku di siang hari itu setelah pulang kuliah. Entah, pusing saja kurasa. Dan satu-satunya hal yang bisa kuandalkan adalah mendengar musik.
Entah kenapa musik selalu jadi salah satu sarana menghilangkan penat, ditambah dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan suara keras. Teriakan marah, bosan, letih sepertinya keluar dengan sendirinya dengan menyanyikan tiap lagu tersebut.
Hari pertama, aku belum tau apa yang sedang terjadi. Hari itu aku mengerjakan banyak hal yang mereka (Lena, Maria, Ria) katakan aku aneh, aku sedang tidak pada tempatku. "Alay" begitulah mereka katakan.
Selesai hari pertama, masuk ke hari ke dua. Masih hal yang sama, aku lagi-lagi mengisengi mereka, terutama Lena (di hari itu).
Entah, tapi seakan-akan aku sedang mencari perhatian mereka, ada sesuatu yang aku butuhkan hari itu. Sampai akhirnya sore pada hari itu kami berangkat untuk Ibadah, ada alumni yang berangkat bersama kami (berempat). Di angkutan itu, lagi-lagi aku mengerjakan hal-hal yang menurut mereka aku masih aneh. Aku membuat lelucon dan tertawa sepuas-puasnya (lagi-lagi seperti mencari perhatian)
Sampai seorang teman menyeletuk "lu kenapa sih rin dari kemaren? alay" dan alumni yang bersama kami itupun menyeletuk "lagi kangen sama orang kali" (tidak sama, tapi intinya ini).
Oke, sampailah kami di tempat Ibadah. Dan kata-kata si alumni tersebut masih terngiang-ngiang dan aku pikirkan. Apa benar? Memang iya?
Dan aku mengakuinya pada diriku sendiri, benar. Aku mendapati diriku sedang merindu. Mengingat beberapa hari sebelum dua hari itu apa yang ingin aku lihat, tidak kunjung terlihat. Akhirnya sepulang dari Ibadah tersebut, aku mengajak seorang teman untuk menemaniku untuk makan (sambil menceritakan yang tadi pastinya). Hari ini aku tau apa yang terjadi, pikirku.
Dan satu respon darinya yang masih kuingat "Wajar ko rin rindu itu karena lu ada rasa, ga ada salahnya ko lu menghargai perasaan lu dengan nanya kabar"

Terimakasih untuk rasa rindu :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah kau mengasihiKu?

Pernahkah kau coba mengarungi lautan luas yang tak terjaga? seperti Aku mendaki Golgota, bersimbah peluh bercampur darah. semuanya Kuperbuat bagimu karena Ku sangat mengasihimu. sekarang Kuberi kuasa padamu, tuk sampaikan berita kasihKu Banyak jiwa dalam kegelapan berikan t'rang kepadanya Jangan takut dan janganlah ragu Kusertamu hingga akhir zaman kini Kudatang lagi padamu ingin Kubertanya kepadamu Apakah kau mengasihiKu, lebih dari segalanya? tau lagu ini itu pas Retreat Pengurus di Anyer. pertama kali denger lagu ini kurang ngerti, setelah berkali-kali dinyanyiin baru ngerti, lagu ini maksudnya Tuhan yang bicara, Tuhan yang bertanya apakah kita mengasihi Allah lebih dari segalanya. lagu ini nguatin banget untuk ngejalanin kepengurusan setahun ke depan " Jangan  takut dan janganlah ragu, Kusertamu hingga akhir zaman" iya buat apa takut, buat apa ragu kalo emang jalannya bareng sama Tuhan, Tuhan yang sertai dan Tuhan yang setia. Semua...

Ambil aku melayani Engkau

Musim tuai ladang pun menguning yang bekerja sangatlah sedikit anug'rah dan kesempatan terindah jangan tunda, sekaranglah waktunya O Tuhanku celikkan mataku melihat ladang pelayananMu rendah hati, rela 'tuk pikul salib memb'rikan yang terbaik bagiMu Jangan biarkan hidupku berkarat tak berguna, hanya penyesalan bakar hatiku selalu berkobar ku mau setia melayani Engkau keinget lagu ini terus dari tadi pagi, akhirnya ketemu juga judulnya dan teks lengkapnya di BLP dan nemu video coverannya senior (lagi-lagi bang Andi dkk) cukup membantu mereka memang :D Lagi nikmatin banget sih isi dari lagu ini, lagi banyak ladang yang mulai menguning dan harus di tuai, tapi pekerja hanya sedikit. Tuhan udah kasih kesempatan dan waktu terindah, kenapa harus tunda? Masih buta? Masih gamau rela pikul salib? Gamau ngasih yang terbaik? Itu sih sebenernya pertanyaan tepatnya. Inget lagu ini, inget gimana teladan Yesus melayani sih, berjuang habis-habisan. M...

God makes no mistake

Verse 1 My life I give to you, O Lord; Use me, I pray. May I glorify your precious name In all I do and say. Let me trust you in the valley dark, As well as in the light, Knowing you will always lead me; Your will is always right. Verse 2 And when someday in heaven above I see His Dear face, May I then be counted faithful As a runner in this race. But now I’m trusting in my Saviour To show me the way. In His righteousness he guides me, As I seek to please Him day by day. Chorus I know God makes no mistakes, He leads in every path I take Along the way that’s leading me to home. Though at times my heart would break, There’s a purpose in every change He makes. That others would see my life and know That God makes no mistakes. Mau share lirik lagu yang lagi dinikmati, dikirim sama seseorang yang firman itu sangat sangat hidup dalam kehidupannya. Dan jadi salah satu orang yang jadi teladan banget. Pertama kali denger lagu sambil baca liriknya langsung n...