Seiring berjalannya hari ini dari berangkat hingga melewati banyak hal di tempat ini, aku mencari sepasang mata!
Mata yang bisa membuatku hangat, canggung, terlihat bodoh!
Dia dimana? Kenapa tidak ada? Tidak ada juga yang menceritakan kenapa dia tidak ada? Akankah dia telat?
Ya, sepasang mata itu datang sore ini dengan membawa kelesuan dalam pancarannya.
Hati bersuara, darimana? Kenapa baru datang? Ada apa di pancaran mata itu? Ada sesuatu?
Ceritalah! Aku mau mendengar!
Tapi, lagi-lagi suara itu hanya terdengar hanya bagiku, aku terlalu lemah menatap matamu.
Maaf aku belum bisa menjadi temanmu
Maaf kalau namamu sudah jarang kusebut dalam doaku
Maaf untuk tidak lagi menggumulkanmu
Maaf untuk tidak menanyakanmu pada Dia
Maaf...
Pernahkah kau coba mengarungi lautan luas yang tak terjaga? seperti Aku mendaki Golgota, bersimbah peluh bercampur darah. semuanya Kuperbuat bagimu karena Ku sangat mengasihimu. sekarang Kuberi kuasa padamu, tuk sampaikan berita kasihKu Banyak jiwa dalam kegelapan berikan t'rang kepadanya Jangan takut dan janganlah ragu Kusertamu hingga akhir zaman kini Kudatang lagi padamu ingin Kubertanya kepadamu Apakah kau mengasihiKu, lebih dari segalanya? tau lagu ini itu pas Retreat Pengurus di Anyer. pertama kali denger lagu ini kurang ngerti, setelah berkali-kali dinyanyiin baru ngerti, lagu ini maksudnya Tuhan yang bicara, Tuhan yang bertanya apakah kita mengasihi Allah lebih dari segalanya. lagu ini nguatin banget untuk ngejalanin kepengurusan setahun ke depan " Jangan takut dan janganlah ragu, Kusertamu hingga akhir zaman" iya buat apa takut, buat apa ragu kalo emang jalannya bareng sama Tuhan, Tuhan yang sertai dan Tuhan yang setia. Semua...
Komentar
Posting Komentar