Langsung ke konten utama

Berharganya dia di mata Tuhan

Hari ini 28 September 2013
Teman terbaik, sahabat 4 semester yang sudah saya lalui di Untirta :)
namanya begitu manis Zahra Mutiara, sosok satu-satunya perempuan yang punya pola pikir dan kelakuan yang hampir sama dengan saya. Jutek, cuek, senang tertawa, penikmat hidup.
Pertama kenal kami langsung akrab memang, ga ada karakter yang harus dipelajari terlebih dahulu.
Bisa dibilang kami dua sejoli memang di kelas, ga ada yang lain selain kami berdua hahaha
Sangat jarang bangku kami berjauhan, bahkan sangat jarang kami berbeda kelompok di setiap kerja kelompok :D mungkin hanya ketika kami berdua kami bisa saling mengolok-olok yang membuat semua teman tertawa karena ulah kami. Masih ingat senyumannya, tawanya yang lepas, panggilan kesayangan, cara berjalan, jam tangan, kacamata, dan segala hal yang menjadi ciri khas si kawan ini. Sampai capek terkadang meladeni orang yang satu ini kalo lagi bercanda, ga pernah selesai.
Dua tahun sudah berlalu kenal sama dia, tapi hari ini harus mengakhiri masa-masa bahagia kuliah bareng bocah ini. Tuhan sayang sama dia, jadi Tuhan mau dia ada di sisiNya sekarang.
Tahun 2011 ketika kami jadi maba, di tahun ini juga ikut Seminar Misi dan ikut follow up sampai KTBnya, ditantang untuk menuliskan nama yang akan menjadi tanggung jawab untuk akhirnya diperkenalkan kepada Isa Almasih. Saya pun menuliskan namanya di kertas itu (di tahun 2011, semester 1)
Pagi ini seharusnya saya ke Tangerang menjenguk dia, seharusnya. Tiba-tiba ada pesan masuk ke ponsel saya, ga percaya waktu baca. Takut, itu pasti bohong, becandaan yang gila mungkin. Sampai akhirnya ada lebih dari 5 pesan masuk, sudah. Ini ga mungkin bohong.
Hanya bisa terdiam, mengingat 4semester ini sama dia, mengingat cara tertawanya, panik kalo kami lupa ada tugas dan belum mengerjakannya, dan akhirnya cuma tetesan air yang keluar dari mata ini.
Bingung dan akhirnya menyalahkan diri sendiri, bertanya-tanya "Tuhan kemana dia berjalan saat ini?"
Mengingat waktu DUA TAHUN ini apa yang udah saya kerjakan, kesempatan yang ga ada hasilnya. nol.
dua tahun namanya tertulis di kertas putih itu, dan sekarang dua tahun itu hilang.
Tuhan sungguh benar membenci dosa, teguranNya kali ini pun membuat saya sesak bernafas. Haruskah satu nyawa terhilang hanya karena dosa saya yang menyia-nyiakan dua tahun untuk memberitakan kabar baik?
Saat ini hanya bisa mengerang kesakitan karena siksaan yang Tuhan izinkan terjadi di hidup saya, terlebih bagian ini. Tidak ada lagi satupun yang terhilang karena hanya saya kurang menganggap serius bagian ini.
Kabar Baik harus diberitakan!! Kalaupun Tuhan izinkan saya menikmati bagian ini, biarlah hidup saya sepenuhnya saya serahkan kepada Tuhan, terlebih bagian ini.
Terimakasih untuk teguran yang sangat meneguhkan ini. Jay, selamat tinggal. Terimakasih untuk 4 semester selalu bareng. Lu masih hutang untuk ngajarin gue statmat sama PD!!
Isa mengasihimu, saya mengasihimu :)

Zahra Mutiara



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah kau mengasihiKu?

Pernahkah kau coba mengarungi lautan luas yang tak terjaga? seperti Aku mendaki Golgota, bersimbah peluh bercampur darah. semuanya Kuperbuat bagimu karena Ku sangat mengasihimu. sekarang Kuberi kuasa padamu, tuk sampaikan berita kasihKu Banyak jiwa dalam kegelapan berikan t'rang kepadanya Jangan takut dan janganlah ragu Kusertamu hingga akhir zaman kini Kudatang lagi padamu ingin Kubertanya kepadamu Apakah kau mengasihiKu, lebih dari segalanya? tau lagu ini itu pas Retreat Pengurus di Anyer. pertama kali denger lagu ini kurang ngerti, setelah berkali-kali dinyanyiin baru ngerti, lagu ini maksudnya Tuhan yang bicara, Tuhan yang bertanya apakah kita mengasihi Allah lebih dari segalanya. lagu ini nguatin banget untuk ngejalanin kepengurusan setahun ke depan " Jangan  takut dan janganlah ragu, Kusertamu hingga akhir zaman" iya buat apa takut, buat apa ragu kalo emang jalannya bareng sama Tuhan, Tuhan yang sertai dan Tuhan yang setia. Semua...

Ambil aku melayani Engkau

Musim tuai ladang pun menguning yang bekerja sangatlah sedikit anug'rah dan kesempatan terindah jangan tunda, sekaranglah waktunya O Tuhanku celikkan mataku melihat ladang pelayananMu rendah hati, rela 'tuk pikul salib memb'rikan yang terbaik bagiMu Jangan biarkan hidupku berkarat tak berguna, hanya penyesalan bakar hatiku selalu berkobar ku mau setia melayani Engkau keinget lagu ini terus dari tadi pagi, akhirnya ketemu juga judulnya dan teks lengkapnya di BLP dan nemu video coverannya senior (lagi-lagi bang Andi dkk) cukup membantu mereka memang :D Lagi nikmatin banget sih isi dari lagu ini, lagi banyak ladang yang mulai menguning dan harus di tuai, tapi pekerja hanya sedikit. Tuhan udah kasih kesempatan dan waktu terindah, kenapa harus tunda? Masih buta? Masih gamau rela pikul salib? Gamau ngasih yang terbaik? Itu sih sebenernya pertanyaan tepatnya. Inget lagu ini, inget gimana teladan Yesus melayani sih, berjuang habis-habisan. M...

God makes no mistake

Verse 1 My life I give to you, O Lord; Use me, I pray. May I glorify your precious name In all I do and say. Let me trust you in the valley dark, As well as in the light, Knowing you will always lead me; Your will is always right. Verse 2 And when someday in heaven above I see His Dear face, May I then be counted faithful As a runner in this race. But now I’m trusting in my Saviour To show me the way. In His righteousness he guides me, As I seek to please Him day by day. Chorus I know God makes no mistakes, He leads in every path I take Along the way that’s leading me to home. Though at times my heart would break, There’s a purpose in every change He makes. That others would see my life and know That God makes no mistakes. Mau share lirik lagu yang lagi dinikmati, dikirim sama seseorang yang firman itu sangat sangat hidup dalam kehidupannya. Dan jadi salah satu orang yang jadi teladan banget. Pertama kali denger lagu sambil baca liriknya langsung n...