Acara yang dibuat untuk para siswa Serang-Cilegon diselenggarakan Perkantas bagian pelayanan siswa (PERSIST), udah 2 kali Tuhan anugerahkan aku ikut pelayanan ini. Tahun kemarin Tuhan percayakan aku jadi PJ Titik sama Maria untuk titik keberangkatan dari HKBP Serang.
Pertama kalinya berkecimpung langsung di pelayanan siswa, jemput siswa yang bakal ikut KKR, nungguin mereka dan ngongkosin mereka (karena angkotnya ga sampe full), masih nganggep yah ini sih biasa-biasa saja, ga ada apa-apa.
Tahun ini ternyata Tuhan tetap rindu injil diberitakan dan dinikmati para siswa, maka KKRS pun boleh berlangsung. Kali ini Tuhan anugerahkan aku untuk jadi PSG (Pemimpin Small Group)/Konselor.
Ini pertama kali, kesan pertama, sensasi pertama.
Acara ini berlangsung Sabtu kemarin tanggal 26 Oktober 2013 (setelah pergumulan panjang panitia mengundur tangal ini). Dari jam 07.30 aku pun sudah siap untuk berangkat, karena ka Cupret mensharingkan untuk jadi tim dekor di acara ini. Akhirnya berangkat juga jam 08.30 bareng beberapa panitia. Dan sesampainya disana (Radar Banten) ternyata panggung belum ada, bingung mau ngerjain apa dan harus dekor dengan konsep yang gimana, bener-bener ga ada bayangan.
Akhirnya setelah beberapa jam, penata panggung datang, partner tim dekor pun sudah datang. Mulai mikirin konsep, beli bahan, mendekor sampe akhirnya terselesaikan jam 13.00 sambil para pelayan GR.
Siswa pun mulai berdatangan, aku pun bersiap, ganti baju, merapikan semua barang yang berantakan untuk bahan dekor. Hati ini pun mulai gelisah, khawatir, takut, karena ini pertama kali. Aku pun memutuskan pergi ke kamar mandi dan menundukkan kepala disana.
Kembali ke tempat teman-teman konselor yang lain, acara segera dimulai dan Ka Cupret pun membuka dalam doa. dan menunggu waktu bang Roy panggil dan siswa mana yang harus ku pegang di Small Group.
Giliran dipanggil tiba, 3 siswi cantik yang akan ku pegang. Ternyata mereka satu sekolah, mereka dari SMAN 3 Cilegon ada Divia, Chiquitita, dan Hanna. Aku pun menyambut mereka dengan senyuman dan perkenalan yang hangat, lalu mengantarkan mereka ke tempat duduknya dan aku kembali ke tempatku.
Ibadah pun dimulai, kali ini konsep ibadahnya adalah drama musikal dengan dipandu MC ada ka Agnes yang membawakannya dengan luar biasa. Di setiap lagu pujian, penyembahan, di setiap video yang diputar, tidak jarang aku pun meneteskan air mata. Melihat siswa-siswa, seperti berkaca. Seperti inikah aku dulu?
Ya, senang dengan kehidupanku pribadi, tidak mau tau urusan orang dan pendapat orang tentangku, tidak suka dinasehati orang tua, melawan orang tua, mengeluh ini dan itu, terbelenggu dalam dosa.
"Ya Tuhaaaaaaan....." rintihku dalam hati "Buka ya Allah pintu hati mereka, agar Kau dengan leluasa masuk"
Menangis bahagia melihat Tuhan ijinkan hampir 200 siswa mendengarkan injil, merasakan Allah sungguh bekerja di tempat itu.
Ga bisa mengekspresikannya dengan apa-apa, air mata sudah terlalu bicara. Tuhan ajaib, sungguh ajaib.
Tibalah waktu Small Group, aku pun menjemput tiga siswa tadi. Kamipun berkeliling mencari tempat, karena nomor Small Group kami tak kunjung terlihat, kami pun duduk sembarang -_-
Setelah dibuka dengan doa, sharing pun dimulai. Bahagia mendengar mereka begitu menikmati ibadah (setiap adegan drama, musik dan lagu pujian, video yang diputar, terlebih firman yang disampaikan bang Rico)
Ternyata mereka Anak Kelompok Kecil (AKK), lebih mudah akhirnya untuk sharing sama mereka karena bukan terbilang baru dan ternyata ini bukan KKR yang pertama kali mereka ikuti.
Waktu follow up dan mendoakan mereka selama 2 bulan bukan komitmen yang mudah karena 2 bulan bukan waktu yang singkat bukan. Tapi itu hanya masalah waktu, apakah lebih penting dari masalah jiwa?
Itu beda alasan.
Sekarang mulai komunikasi sama mereka lewat pesan singkat. senang waktu tau mereka udah mulai jalan lagi sate nya, hari jumatnya ikut ibadah remaja di gereja, dan hari minggunya ikut Ibadah Minggu di gereja.
Dan baru tau lagi ternyata divi ikut ibadah follow up yang pertama, sedikit menyesal ga ikut mendampingi dia.
Semoga di ibadah follow up yang kedua nanti mereka bisa dateng semua dan aku pun bisa menemani :)
Terimakasih ya Pa, satu perjalanan lagi yang boleh Papa ajarin :)
Ga bisa mengekspresikannya dengan apa-apa, air mata sudah terlalu bicara. Tuhan ajaib, sungguh ajaib.
Tibalah waktu Small Group, aku pun menjemput tiga siswa tadi. Kamipun berkeliling mencari tempat, karena nomor Small Group kami tak kunjung terlihat, kami pun duduk sembarang -_-
Setelah dibuka dengan doa, sharing pun dimulai. Bahagia mendengar mereka begitu menikmati ibadah (setiap adegan drama, musik dan lagu pujian, video yang diputar, terlebih firman yang disampaikan bang Rico)
Ternyata mereka Anak Kelompok Kecil (AKK), lebih mudah akhirnya untuk sharing sama mereka karena bukan terbilang baru dan ternyata ini bukan KKR yang pertama kali mereka ikuti.
Waktu follow up dan mendoakan mereka selama 2 bulan bukan komitmen yang mudah karena 2 bulan bukan waktu yang singkat bukan. Tapi itu hanya masalah waktu, apakah lebih penting dari masalah jiwa?
Itu beda alasan.
Sekarang mulai komunikasi sama mereka lewat pesan singkat. senang waktu tau mereka udah mulai jalan lagi sate nya, hari jumatnya ikut ibadah remaja di gereja, dan hari minggunya ikut Ibadah Minggu di gereja.
Dan baru tau lagi ternyata divi ikut ibadah follow up yang pertama, sedikit menyesal ga ikut mendampingi dia.
Semoga di ibadah follow up yang kedua nanti mereka bisa dateng semua dan aku pun bisa menemani :)
Terimakasih ya Pa, satu perjalanan lagi yang boleh Papa ajarin :)
Komentar
Posting Komentar