Hari ini aku melihatnya tersenyum, manis memang, tampan. Dia tidak seperti biasanya, tawanya lepas, sungguh indah. Lucu memang di saat-saat yang seperti ini malah sulit untuk menghindar, terlebih dengan tingkahnya itu.
Mengagumi itu memang mengasyikkan, bermain petak umpet hanya untuk meliat senyumnya. hari itu tidak seperti hari kemarin, candanya mulai mencair dan pundaknya terlihat mulai mengalir, tidak beku seperti yang dulu. Sepertinya musim semi sedang menghampirinya hari itu, terlihat segar, sejuk, juga hangat. Akhirnya dia lepas, pikirku.
Matanya berbinar-binar ketika tawanya meledak, cerah sekali. Warna itu selalu indah, belum berubah. Mungkin lampu neon cahayanya akan mati, atau mungkin lampu lainnya. Tapi tidak untuk cahayanya, menurutku.
Hari-hari ini sangat terik, kejatuhan pun banyak menerpa. Aku tidak kuat, lelah, capek, pikirku. Tapi tawanya hari itu, mengingatkan bagaimana cerahnya dan bagaimana hangatnya hari esok. Berjalan lambat lebih baik daripada berhenti sama sekali bukan?
Sedang berjuang memutar balikkan fakta yang ada, tidak mau terlalu terlarut dalam tawa indah itu. Semoga ini hanya dalam mimpi dan semoga cepat terbangun. Terlalu bahaya menurutku jika terperangkap dalam mimpi ini. Harus cepat bangun, sebelum mimpi ini memasuki tahap yang semakin dalam.
Takut untuk tertidur lebih lama, ini benar. Mimpi ini terlalu indah untuk seorang pemimpi di siang bolong.
Dia, pemilik mimpi ini, yang bisa membangunkanku. cuma Dia
01 Nov 2013
Mengagumi itu memang mengasyikkan, bermain petak umpet hanya untuk meliat senyumnya. hari itu tidak seperti hari kemarin, candanya mulai mencair dan pundaknya terlihat mulai mengalir, tidak beku seperti yang dulu. Sepertinya musim semi sedang menghampirinya hari itu, terlihat segar, sejuk, juga hangat. Akhirnya dia lepas, pikirku.
Matanya berbinar-binar ketika tawanya meledak, cerah sekali. Warna itu selalu indah, belum berubah. Mungkin lampu neon cahayanya akan mati, atau mungkin lampu lainnya. Tapi tidak untuk cahayanya, menurutku.
Hari-hari ini sangat terik, kejatuhan pun banyak menerpa. Aku tidak kuat, lelah, capek, pikirku. Tapi tawanya hari itu, mengingatkan bagaimana cerahnya dan bagaimana hangatnya hari esok. Berjalan lambat lebih baik daripada berhenti sama sekali bukan?
Sedang berjuang memutar balikkan fakta yang ada, tidak mau terlalu terlarut dalam tawa indah itu. Semoga ini hanya dalam mimpi dan semoga cepat terbangun. Terlalu bahaya menurutku jika terperangkap dalam mimpi ini. Harus cepat bangun, sebelum mimpi ini memasuki tahap yang semakin dalam.
Takut untuk tertidur lebih lama, ini benar. Mimpi ini terlalu indah untuk seorang pemimpi di siang bolong.
Dia, pemilik mimpi ini, yang bisa membangunkanku. cuma Dia
01 Nov 2013
Komentar
Posting Komentar