Rasanya mulai lelah, mulai mau menyerah. Sepertinya memang bukan bagianku, sulit ternyata mengambil bagian ini.
Kapasitasku belum cukup, kemampuanku tidak bisa melampauinya. Sulit.
Langit itu terlalu tinggi, sulit digapai. Saat langit itu mulai sendu tidak kuat menahan air hujan yang memaksa keluar, belum cukup kapasitasku menampung air hujan itu.
Saat langit itupun cerah, mataku belum sanggup melihat kesilauan cahaya itu. Belum bisa memang.
Selama ini hanya bisa menjadi angin yang hanya berlalu lalang di sekitar langit itu, mencoba memberi udara sejuk di saat langit cerah, ataupun udara hangat ketika langit itu mulai menghitam.
Kaki ini sudah cukup untuk berlari dan berdiri lama, hampir sudah beberapa rasa sudah ku kecap.
Pandangan itu hanya bergerak tepat lurus ke depan, tidak ke kanan, tidak ke kiri, tak ada waktu pikirnya.
Sepertinya memang bukan pupuk yang pas untuk membantu pohon itu bertumbuh dengan baik, bukan cahaya matahari yang panasnya pas membantu memproses makanan yang pohon itu butuhkan.
Apalagi bagian siswa saat ingin mengikuti ujian kalau bukan berdoa dan berjuang? Lalu mengikuti ujian tersebut? Tetapi tidak datang saat ujian berlangsung, itu juga pilihan bukan?
Membelokkan mata angin, merubah alamat yang dituju, menaiki angkutan umum yang berbeda jalur :)
Komentar
Posting Komentar