Saat ini semakin tau apa itu rindu, bagaimana merindu, dan sulitnya menahan rindu.
Dia tau cara mengajarkanku, Dia tau cara mengendalikanku. Dia tau cara membuatku taat.
Berkali-kali merasa gelisah pada satu hal yang dapat membuat air mata ini mengasihani diri sendiri.
Satu hal yang menurut pemikiran ini penting untuk dipikirkan saat ini, penting untuk dipertimbangkan, dan memang hampir masuk ke dalam waktu yang genting.
Tapi, Dia begitu mengasihi orang-orang yang bersandar padaNya. Dia tau cara menyadarkan pemikiran itu.
Komitmenku untuk mendoakanmu berakhir di bulan yang banyak orang sebut-sebut sebagai bulan 'kasih sayang' ini. Semakin mendoakan dan bergumul tentangmu, semakin jelas Dia menunjukkan panggilan hidupku dan semakin keras Dia memanggil. Dan aku semakin mengimanimu dalam doaku.
Banyak hal tak bisa dipahami dan hanya bisa diterka, yah itulah manusia.
Bagianku hanya bisa menerka, mungkin ini, mungkin itu. Hanya bisa meraba dalam penantian.
Dia mendatangkan banyak tokoh dalam cerita ini, membukakan banyak hal, yang semakin jelas. Bersyukur untuk setiap keadaanmu yang bisa kubawa ke hadapanNya.
Terimakasih untuk rasa rindu yang kau berikan, dikala rindu itu datang, aku hanya bisa menyampaikan rindu kepadaNya, doaku semoga bisa sampai kepadamu.
Panjang dan masih panjang waktu untuk menantikan jawaban ini.
Ajarkan aku setia dan taat mengerjakan perkaraMu dan mengimani kau yang dipersiapkanNya untuk membantuku mengerjakan panggilan itu hadir di waktu yang tepat. Dikala kita siap. Sama-sama siap.
Dikala kembali merindu, aku melipat tangan dan menutup mataku. Mendoakanmu.
Komentar
Posting Komentar